Recent Blog post

Archive for 2022

Kepemimpinan adalah rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jika berbicara tentang kepemimpinan, yang ada dalam pikiran kita pasti tentang sosok-sosok pemimpin seperti Presiden, Gubernur, Walikota,Bupati, Camat atau bahkan Kepala Desa. Namun, kepemimpinan bukan hanya berbicara masalah jabatan atau siapa yang menjadi seorang pemimpin, melainkan memiliki makna yang lebih luas, yaitu berkaitan dengan tugas-tugas seorang pemimpin; apa yang seharusnya dan tidak seharusnya dilakukan oleh seorang pemimpin; serta sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin dalam mengatasi berbagai permasalahan yang ada. Akan tetapi pada kali ini kita akan memfokuskan sifat kepemimpinan yang ada pada pemimpin di Indonesia. Seperti yang kita ketahui, Kepemimpinan di Negara Indonesia saat ini memang sedang berada diujung tanduk, lemahnya kesadaran para pemimpin negara dalam menjalankan roda pemerintahan menjadi alasan yang paling mendasar. Pemimpin yang seharusnya bersifat mengayomi masyarakat, menyejahterakan masyarakat, meningkatkan perekonomian suatu negara, justru malah menghianati kepercayaan rakyatnya. Para pemimpin negara saling beradu untuk melakukan korupsi, sehingga kesejahteraan rakyat pun mereka abaikan. Inilah yang mengakibatkan rakyat sekarang kurang percaya bahkan tidak percaya kepada seseorang pemimpin. Karena kepercayaan rakyat telah dikhianati oleh para pemimpin negara ini. 

Jika berbicara mengenai kepemimpinan, terasa kurang apabila kita tidak berbicara mengenai bela negara. Bela negara merupakan sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya. Kepemimpinan dan bela negara merupakan dua hal yang memiliki kaitan di dalamnya. Bahkan, tujuan dari adanya penulisan ini adalah untuk menjelaskan bagaimana suatu kepemimpinan atau kepemimpinan yang dimiliki seseorang, mampu mempengaruhi adanya bela negara, bahkan kepemimpinan tersebut dapat mempengaruhi terhadap sikap bela negara dari orang lain. 

Pemimpin adalah seorang yang dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol usaha/upaya orang lain atau melalui prestise, kekuasaan dan posisi. Dalam pengertian yang terbatas, pemimpin ialah seorang yang membimbing, memimpin dengan bantuan kualitaskualitas persuasifnya dan akseptansi/penerimaan secara sukarela oleh para pengikutnya. “Menurut Herny Pratt Faiechild Dalam Kartini Kartono (1994:33)”. Sedangkan Kepemimpinan adalah rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. “Menurut Sutarto (1998b:25)”.

Seperti yang kita ketahui, bangsa Indonesia saat ini mengalami krisis dalam hal kepemimpinan. Berdasarkan fakta-fakta yang telah terjadi dikalangan pejabat elite negara. Apalagi kita sering mendengarkan berita-berita di TV, media cetak maupun di media sosial. Seperti permasalahan kemiskinan yang kian meningkat, pengangguran yang semakin banyak, angka kriminalitas dan asusila yang semakin merebak dikalangan anak-anak, belum lagi masalah pendidikan yang bergonta-ganti kurikulum pendidikan, inefisiensi pelayanan publik, dan maraknya kasus korupsi. Oknum yang terlibat pun beragam, mulai pejabat elit, hingga kepala desa dan perangkat desa. Bicara tentang korupsi, pasti semua orang kesal dengan kata tersebut. Kasus yang marak dilakukan oleh seorang pemimpin. Kasus yang sangat merugikan negara bahkan rakyat Indonesia. Uang yang seharusnya digunakan untuk membangun infrastruktur negara, tapi malah dibagi rata oleh para pemimpin negara. Inikah yang dinamakan pemimpin negara? Perilaku yang sangat buruk dan tidak pantas dilakukan oleh pemimpin. Adanya kasus korupsi tersebut menunjukkan bahwa belum adanya sifat kepemimpinan yang dimiliki oleh para pemimpin kita. Lemahnya kesadaran para pemimpin negara dalam menjalankan roda pemerintahan, menjadi alasan yang mendasar mengapa kepemimpinan di Indonesia sedang berada dalam fase krisis. Pemimpin yang seharusnya mengayomi dan menyejahterakan masyarakat, justru malah menghianati kepercayaan dari rakyatnya. Para pemimpin negara saling beradu untuk melakukan korupsi, sehingga kesejahteraan rakyat pun mereka abaikan. Inilah yang mengakibatkan rakyat sekarang kurang percaya bahkan tidak percaya lagi kepada seorang pemimpin. Karena kepercayaan rakyat telah dikhianati oleh para pemimpin negara ini. 

Maka tak jarang dalam pemilu banyak sekali angka golput (golongan putih). Golput merupakan tanda-tanda dari kurangnya rasa kepercayaan rakyat terhadap pemimpinnya sendiri. Padahal, salah satu cara yang dapat dilakukan masyarakat sebagai bentuk dari bela negara adalah ikut serta dalam proses pemilihan umum (pemilu). Karena disanalah, masyarakat dapat memberikan hak suaranya untuk memilih pemimpin yang dapat memimpin negara ini dengan baik. Pemilu merupakan pesta demokrasi yang akan menentukan nasib bangsa Indonesia untuk tahun-tahun kedepannya. Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa Kemenko Polhukam, Arif P. Moekiyat saat menjadi narasumber pada kegiatan Konferensi Nasional ke V Asosiasi FKUB Indonesia. 

Kurangnya kesadaran terhadap sifat kepemimpinan oleh para pemimpin di Indonesia, mengakibatkan mereka bertindak sesuai keinginan mereka bukan kepentingan bersama. Salah satu contohnya adalah tindakan korupsi. Adanya tindakan korupsi yang dilakukan para pemimpin bangsa, akan memengaruhi kepercayaan yang dimiliki oleh masyarakat. Masyarakat tidak akan lagi percaya terhadap pemimpin mereka. Selanjutnya ketidakpercayaan inilah, yang akan menjadikan masyarakat malas dan enggan untuk berpartisipasi dalam kegiatan pemilu. Padahal, pemilu merupakan salah satu bentuk implementasi dari bela negara yang dapat dilakukan oleh masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa, sikap kepemimpinan seseorang dapat memengaruhi sikap bela negara dari orang lain. Sehingga diharapkan, para pemimpin bangsa memiliki sikap kepemimpinan yang baik yang nantinya juga akan berdampak terhadap sikap bela negara pada negara itu sendiri. Karena pada dasarnya, pemimpin yang baik adalah seseorang yang mampu “memimpin” bukan hanya sekedar “menguasai”. 

Kepemimpinan Dapat Mempengaruhi Sikap Bela Negara

By : anandaeka
Jumat, 16 Desember 2022
0

- Copyright © Kesenian Tari Tradisional Indonesia - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -