Jawa Tengah merupakan
daerah yang bisa dikatakan pusat budaya di Indonesia. Banyaknya kesenian
khususnya tari tradisional menjadikan masyarakat Jawa Tengah gemar
membumidayakan dan melestarikannya sampai sekarang. Walaupun hanya di
sanggar dan pentas seni tari tradisional ini dimainkan, tidak membuat
banyak masyarakatnya melupakan dan meninggalkannya. Diantara tari-tari
tradisional asli Jawa Tengah antara lain:
1. Tari Merak
Tari Merak merupakan tarian terpopular di .
Gerakan tari ini seluruhnya menggunakan gerakan-gerakan burung merak.
Penari memiliki mahkota seperti burung merak dan penari ini pun
mempunyai ciri menggunakan selendang yang di ikat di pinggang dan kedua
tangannya akan membentangkan selendang tersebut sama seperti sayap
burung merak.
2. Tari Bondan Payung
Tari Bondan Payung
berasal dari Surakarta/ Solo yang menggambarkan seorang anak wanita
sedang menggendong boneka mainan dan payung terbuka. Tari ini juga
mengharuskan si penari untuk menginjak sebuah kendi namun tidak boleh
pecah. Atau dengan kata lain, tari Bondan Payung melambangkan seorang
ibu yang menjaga anak-anaknya dengan segala kekuatan dan kasih sayang.
3. Tari Angsa
Tari Angsa adalah suatu
tari yang menggambarkan keagungan seorang dewi dengan diiringi
sekelompok burung angsa penari. Tari Angsa juga merupakan perpaduan
kebudayaan timur dan Barat. Tari ini dimainkan oleh 7 orang, satu orang
sebagai sang putri dan enam orang sebagai angsa.
4. Tari Gambyong
Tari Gambyong adalah
salah satu jenis tarian yang menggambarkan pergaulan masyarakat Jawa
Tengah. Tari ini biasa diawali dengan tembang gending pangkur, setelah
itu para penari akan menari seirama dengan irama gendang yang dimainkan.
Tari Gambyong tidak bisa dipisahkan dengan penggendang, karena penari
akan selalu menari saat gendang ditabuh dan dihentikan. Maka, tidak
semua penari bisa memainkannya kecuali dengan pengalaman yang sudah
banyak.
Tari Serimpi adalah
tarian yang dimainkan oleh 4 orang putri yang masing-masing mendapat
sebutan api, air, angin dan bumi/tanah. Tari Serimpi juga melambangkan
terjadinya manusia yang dilambangkan empat penjuru mata angin. Adapun
nama peranan disebut Batak, Gulu, Dada dan Buncit yang menjadikan tari
ini semakin kaya akan nilai tradisionalnya. Ada juga gerakan tarian dari
Serimpi yang melambangkan tiang dari Pendopo, seperti Bhedaya yang
terdapat nilai suci dan sakral atau dinamakan Serimpi Anglir Mendhung.